الاثنين، 29 أبريل 2013

pengkajian keperawatan lintas budaya










PENGKAJIAN FAKTOR TEKNOLOGI DALAM 
KEPERAWATAN LINTAS BUDAYA



PAPER


disusun guna memenuhi tugas Keperawatan Transkultural
dosen pengajar: Ns. Latifa Aini S., M.Kep







oleh:
Kelompok 1
Suhariyati                                               NIM 112310101001
Ria Rohmawati                                      NIM 112310101015
Ayesie Natasa Zulka                              NIM 112310101032
Nuriyah Halida                                      NIM 112310101050






PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013


PENGKAJIAN FAKTOR TEKNOLOGI DALAM
KEPERAWATAN LINTAS BUDAYA


Keperawatan Transkultural adalah suatu proses belajar dan pelayanan keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002).
Tujuan  dari transcultural nursing adalah untuk mengidentifikasi, menguji, mengerti dan menggunakan norma pemahaman keperawatan transkultural  dalam meningkatkan kebudayaan spesifik dalam asuhan keperawatan. Asumsinya adalah berdasarkan teori caring, caring adalah esensi dari, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan. Perilaku caring diberikan  kepada manusia sejak lahir hingga meninggal dunia. Human caring merupakan fenomena universal dimana,ekspresi, struktur polanya bervariasi diantara  kultur satu tempat dengan tempat lainnya.
Peran perawat dalam transkultural nursing yaitu menjembatani antara sistem perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawatan melalui asuhan keperawatan.
Tindakan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan tiga prinsip asuhan keperawatan yaitu:
1.    Mempertahankan budaya
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya, misalnya budaya berolahraga setiap pagi.
2.    Negosiasi budaya
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.
3.    Restrukturisasi budaya
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.

Model konseptual yang di kembangkan oleh Leininger dalam menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise Model). Proses keperawatan ini digunakan oleh perawat sebagai landasan berpikir dan memberikan solusi terhadap masalah klien. Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian, diagnosa keperawatan,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien.

Pengkajian dirancang berdasarkan tujuh komponen yang ada pada”Sunrise Model” yaitu:
1.    Faktor teknologi (technological factors)
2.    Faktor agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors)
3.    Faktos sosial dan keterikatan keluarga (kinshop and Social factors)
4.    Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)
5.    Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
6.    Faktor ekonomi (economical factors)
7.    Faktor pendidikan (educational factors)

Asuhan keperawatan transkultural adalah salah satu bentuk asuhan keperawatan profesional yang secara kultural sensitif, sesuai, dan berkompeten, merupakan penyelenggaraan asuhan keperawatan lintas budaya dalam konteks pasien beserta lingkungan di mana masalah kesehatan pasien tersebut timbul (Kozier, Berman & Snyder: 2004).
Teknologi kesehatan memungkinkan individu untuk memilih atau mendapat penawaran menyelesaikan masalah dalam pelayanan kesehatan. Faktor  teknologi yang dikaji oleh perawat berbeda pada setiap negara atau budaya masyarakat yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah,dan akan memengaruhi pola atau cara dan praktik keperawatan. Semua langkah-langkah perawatan tersebut ditunjukkan untuk pemeliharaan kesehatan holistik, penyembuhan penyakit ,dan persiapan menghadapi kematian. Oleh karena itu, faktor  teknologi tersebut harus dikaji oleh perawat sebelum memberikan asuhan keperawatan kepada klien sebab masing-masing faktor memberi pengaruh terhadap eksperesi,pola,dan praktik keperawatn. Dengan demikian, faktor  teknologi tersebut besar kontribusinya.terhadap pencapaian kesehatan secara holistik atau kesejahteraan manusia,baik pada level individu,keluarga, kelompok, komunitas, maupun institusi, di berbagai sistem kesehatan.
Perawat perlu mengkaji dari faktor teknologi, antara lain:
1.    persepsi sehat sakit
Hal yang perlu dikaji ialah terkait pandangan bahwa esehatan itu penting dengan melakukan tindakan untuk meningkatkan taraf kesehatannya yaitu dengan mencari solusi terkait masalah kesehatannya lewat teknologi seperti mencari tahu pola hidup sehat lewat internet;

2.    kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan
Hal yang perlu dikaji ialah bagaimana pasien melakukan usaha atau mengambil tindakan untuk menangani masalah kesehatannya dengan memanfaatkan teknologi yang ada seperti memanfaatkan komputer atau majalah untuk mencari artikel terkait pola hidup sehat, menonton TV yang berkaitan dengan acara penanganan sehat secara mandiri dan  kebiasaan berobat dengan memanfaatkan tehnologi contohya penggunaan inhaler secara mandiri;
3.    alasan mencari bantuan kesehatan
     Manusia sebagai individu dalam kehidupannya pasti mengalami masalah pda kesehatnnya. Disaat individu mengalami tanda dan gejala dari masalah kesehatannya muncul, maka individu tersebut membutuhkan  bantuan kesehatan khususnya dengan adanya teknologi kesehatan yang maju untuk mengatasi masalah kesehatannya, dengan alasan:
a.       untuk pencegahan dan pemeriksaan kesehatan
Dengan mencari bantuan kesehatan, individu memiliki persepsi bahwa dengan segera mencari bantuan kesehatan dapat mencegah masalah kesehatannya semakin memburuk dan perlu melakukan pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan teknologi supaya diagnosa dapat ditegakkan dengan cepat dan akurat;
b.      mencari diagnosis dari gejala yang ditimbulkan
seiring dengan majunya teknologi kesehatan, maka semakin cepat terdiagnosisnya suatu gejala yang muncul, sehingga individu mencari bantuan kesehatan;
c.       untuk mengobati penyakit
Individu mencari bantuan kesehatan bertujuan untuk mengobati penyakitnya. Individu dapat menggunakan teknologi kesehatan yang ada untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit.


4.    alasan klien memilih pengobatan alternatif
Seiring dengan kemajuan teknologi kesehatan untuk menunjang diagnosis suatu penyakit dan dalam hal menyembuhkan penyakit, hal tersebut juga berdampak pada biaya yang harus di keluarkan oleh individu juga meningkat. Hal tersebut menjadai masalah pada masyarakat yang tidak mampu. Sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan pengobatan alternatif untuk menyembuhkan penyakitnya. Pemilihan pengobatan alternatif dapat dilakukan terkait dengan kepercayaan dari budaya suatu masyarakat memiliki persepsi bahwa dengan pengobatan alternatif suatu penyakit dapat cepat sembuh;
5.    persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini.
Kemajuan teknologi kesehatan semakin pesat. Hal tersebut menimbulkan persepsi klien bahwa dengan penggunaan dan pemanfaatan teknologi dapat dengan cepat untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang dialami. Perawat mengkaji pandangan, pendapat klien terkait positif dan negatif dari penggunaan dan pemanfaatan teknolgi kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan klien.














SOAL KASUS
1.        Jojo mengalami fraktur setelah mengalami kecelakaan, saat dibawa kerumah sakit keadaannya sudah parah. Ibunya mengatakan bahwa setelah terjadi kecelakaan anaknya langsung dibawa ke sangkal putung setelah pengkajian didapatkan bahwa keluarga Jojo lebih percaya kepada sangkal putung untuk mengobati sakit anaknya karena dianggap lebih cepat penyembuhannya dan sudah terbukti dari dulu untuk mengobati patah tulang.
Berdasarkan kasus diatas apa yang telah dikaji oleh perawat dalam pengkajian faktor teknologi?
a.       persepsi sehat sakit,
b.      alasan mencari bantuan kesehatan
c.       kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan
d.      alasan klien memilih pengobatan alternatif
e.       persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini
2.        ibu mariana mengalami sakit demam berdarah, dan saat ini sedang di rawat dirumah sakit. Dari hasil pengkajian keperawatan didapatkan bahwa anaknya memilih membawa ibu mariana ke rumah sakit karena anaknya ingin ibunya cepat sembuh dan mendapatkan perawatan yang layak.
Berdasarkan kasus diatas apa yang telah dikaji oleh perawat dalam pengkajian faktor teknologi?
a.     alasan mencari bantuan kesehatan
b.    persepsi sehat sakit
c.    kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan
d.   persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini
e.    alasan klien memilih pengobatan alternatif

3.    Perawat tutik sedang melakukan kunjungan ke desa sukamakmur. saat melakukan kunjungan perawat tutik menemukan seorang anak dengan kondisi perut buncit dan badannya sangat kurus. Saat dilakukan pengkajian kepada keluarga anak tersebut, keluarga mengatakan bahwa anaknya tidak sakit dan merasa anaknya baik-baik saja karena tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sakit. walaupun dari tanda-tanda yang ditunjukkan anak tersebut mengalami gizi buruk.
Berdasarkan kasus diatas apa yang telah dikaji oleh perawat dalam pengkajian faktor teknologi?
a.    persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini
b.    alasan mencari bantuan kesehatan
c.    alasan klien memilih pengobatan alternatif
d.   persepsi sehat sakit
e.    kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan
4.    Perawat lilis sedang melakukan pengkajian terhadap bapak rudi yang ibunya sedang dirawat di rumah sakit akibat sakit TBC. dari hasil pengkajian didapatkan bahwa selama ini beliau hanya memberikan obat-obat warung untuk mengobati sakit termasuk sakit ibunya. Beliau mengatakan bahwa selama ini keluarganya lebih cocok menggunakan obat-obatan warung, tetapi kalau sakitnya tambah parah baru dibawa ke dokter.
Berdasarkan kasus diatas apa yang telah dikaji oleh perawat dalam pengkajian faktor teknologi?
a.     alasan mencari bantuan kesehatan
b.    persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini
c.    alasan klien memilih pengobatan alternatif
d.   kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan
e.    persepsi sehat sakit

5.    Saat melakukan kunjungan kesehatan di posyandu, Perawat nunik menemukan seorang ibu yang menderita polip hidung, dari keadaannya ibu tersebut sudah seharusnya dioperasi untuk mengangkat polipnya. saat dilakukan pengkajian tentang keadaannya ibu tersebut mengatakan bahwa sebenarnya ia merasa terganggu dengan sakitnya tetapi ia merasa sakitnya tidak perlu dioperasi karena menurutnya masih bisa diobati dengan obat-obatan biasa dan ia mengatakan kalau nanti sudah semakin parah ia akan berobat ke rumah sakit
Berdasarkan kasus diatas apa yang telah dikaji oleh perawat dalam pengkajian faktor teknologi?
a.    kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan
b.    persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini
c.    alasan klien memilih pengobatan alternatif
d.   persepsi sehat sakit
e.    alasan mencari bantuan kesehatan
















DAFTAR PUSTAKA


Kozier, B., Erb, G., Berman, A.J., & Snyder. 2004. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practices. 7th Ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.


Leininger, M. & McFarland, M. R. 2002. Trascultural Nursing: Concepts, Theories, Research and Practice. 3rd Ed. USA: Mc-Graw Hill Companies.